Jumat, 21 Oktober 2011

Dalam konsep Islam, Tuhan diyakini sebagai Zat Maha Tingg Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa ( tauhid). Dia itu wahid dan Esa ( ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut al-Qur’an terdapat 99 Nama Allah ( asma’ul husna artinya: “nama-nama yang paling baik”) yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah “Maha Pengasih”( ar-rahman) dan “Maha Penyayang” ( ar-rahim) Konsep Tuhan dalam Islam telah memperlihatkan pola pikir yang berbeda dengan konsep Tuhan dalam agama lain seperti Kristen Yahudi, Budha, Hindu maupun dengan konsep Tuhan dalam tren pluralisme agama. Kedua kalangan ini sama-sama menghadap perbedaan konsep teologis dengan konsep teologis dalam Islam Kalangan non muslim membangun konsep Tuhan di atas landasan yang berbeda, sedangkan kalangan pluralis membangun doktrinnya d atas keraguan-raguan dengan meragukan kebenaran yang seharusnya diyakini Konsep Tuhan Dalam Islam dan Berbagai Agama Lainnya Beberapa sarjana barat menyatakan bahwa Muhammad juga menggunakan istilah Allah dalam berkomunikasi dengan pagan Arab dan Yahudi atau Nasrani untuk menegakkan dasar umum dalam memahami nama Tuhan, sebuah klaim Gerhard Böwering menyatakan keraguan Konsep Tuhan dalam Islam vs tuhan dalam Arab pra-Islam Ketika membandingkan politeisme Arab pra-Islam, Tuhan dalam Islam tidak memiliki teman dan sekutu maupun pertalian antara Tuhan dengan Jin. [17] Arab pagan pra-Islam bermula dengan adanya berhala dengan Jin Arab pagan pra-Islam bermula dengan adanya berhala yang dibawa ke tanah Arab oleh ‘Amr bin Luhay. Mereka lalu mencampur-adukkan antara monoteisme yang dibawa Ibrahim dan paganisme. Mereka percaya takdir yang kabur, kuat, dan tidak dapat ditawar-tawar melebihi apa yang manusia tidak dapat kendalikan Paham ini diganti dengan gagasan Islam Tuhan Yang Maha Pemurah namun Maha Kuasa Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Yahudi Menurut Francis Edwards Peters, “Al-Qur’an menuntut Muslim untuk beriman, dan sejarawan menyetujui bahwa Muhammad and pengikutnya menyembah Tuhan yang sama dengan Tuhan Yahud[lihat Al-Qur'an Surah Al-'Ankabut[29]:46]. Allah Al-Qur’an adalah Tuhan Pencipta yang sama yang mengadakan perjanjian dengan Ibrahim”. Peters menyatakan bahwa al-Qur’an menggambarkan Allah ebih kuat dan luas daripada Yahweh, dan sebagai Tuhan alam semesta, tidak seperti Yahweh yang hanya lebih dekat pada orang-orang Israel.[9] Menurut Encyclopedia Britannica (lihat juga bagian d orang Israel Menurut Encyclopedia Britannica (lihat juga bagian d bawah untuk perbandingan kasih Tuhan dalam Islam dan Kristen) Tuhan, dikatakan dalam al-Qur’an, “mencintai yang berbuat baik,” dan dua bagian dalam al-Qur’an mengekspresikan sebuah kasih yang saling mengerti antara Tuhan dan manusia, namun Yudeo-Kristen mengajarkan “cintai Tuhan dengan segenap hatimu” tidak dirumuskan dalam Islam. Tekanan ini lebih pada kebebasan kehendak Tuhan sehingga setiap orang harus berserah diri. Yang paling utama“menyerahkan diri kepada Allah” (Islam) merupakan agama itu sendiri. Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Kristen Islam dengan tegas menolak kepercayaan Kristen bahwa Tuhan itu tiga pribadi dalam satu hakekat (lihat Tritunggal). Dalam konsepsi Islam tentang Tuhan, tidak ada kesetaraan antara Tuhan dan ciptaan Kehadiran Tuhan dipercaya ada dimanapun, dan tidak menjelma sebagai siapapun atau apapun. Kristen Barat merasa Islam sebagai agama kafir selama Perang Salib pertama dan kedua. Muhammad dipandang sebagai setan atau tuhan palsu yang disembah bersama Apollyon dan Termangant dalam trinitas yang tidak suci. Pandangan tradisional Kristen adalah bahwa Nabi Muhammad SAW sama dengan Tuhannya Yesus Dalam Islam “Al-Qur’an dengan tegas dan lugas mengatakan bahwa: tiada Tuhan selain Allah, titik. Konsep tauhid dalam Al-Qur’an tidak pernah menyatakan bahwa Tuhan Pencipta itu adalah Tuhan dari segala tuhan. Sedangkan dalam agama-agama lainnya keesaan Tuhan itu kadang tidak dinyatakan secara konsisten.”. tu kadang tidak dinyatakan secara konsisten.”. Perbedaan agama Yahudi dan Nasrani juga dengan jelas dinyatakan dalam Al-Qur’an“Dan orang-orang Yahudi serta Nasrani mengatakan: ‘Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-Nya.’” (Q.S. Al-Maidah: 18). Yang dimaksud dengan kalimat “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih- Nya”, menurut Imam Ibnu Al-Jauzi adalah Uzair dan Isa a.s Ludovico Marracci (1734), penerima pengakuan dosa Paus Innosensius XI, menyatakan: Muhammad dan pengikutnya yang menganggap ortodoks, telah dan melanjutkan untuk memiliki gagasan Tuhan yang asli dan logis dan sifat-sifat-Nya (selalu mengecualikan dan menolak Trituggal), muncul sangat jelas dari Qur’an itu sendiri dan seluruh kepercayaan akan Tuhan Muhammad, sehingga akan membutuhkan banyak waktu untuk menyangkal yang beranggapan Tuhan Muhammad berbeda dengan Tuhan sejati Banyak pesan-pesan dalam Perjanjian Lama mengacu pada kasih Tuhan. Tema sentral dalam Perjanjian Baru adalah kasih Tuhan dalam perantaraan Yesus. Dalam Islam, kasih Tuhan muncul dalam seluruh tanda-tanda dan penciptaan Bumi dimana manusia dapat hidup dalam kehidupan yang layak. “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa; Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit alu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebaga rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]:21-22) Pujian umat Muslim kepada Tuhan yang paling umum adalah ‘Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang’. Dua lainnya dari “asma’ul husna” Tuhan ‘Maha Kasih sayang’ (wadud) dan ‘Maha Pemberi’ (wahhāb) William Montgomery Watt berpegang bahwa Kristen memiliki lebih banyak tekanan dalam aturan tingkah laku Tuhan sebaga penggembala yang pergi mencari domba-domba yang hilang dan menyelamatkannya. Di sisi lain, Islam menolak sebagian doa bag siapapun yang telah kafir. Dalam Islam, Watt mengatakan, Tuhan menyediakan nikmat bagi setiap golongan untuk mencapai kehidupan kekal (contoh: kehidupan di Surga) dengan mengirim utusan atau nab untuk mereka. Islam juga mengembangkan doktrin perantaraan Muhammad pada Hari Kiamat yang akan menerima mereka dengan baik, meskipun yang berbuat dosa akan diadili atas dosa-dosa mereka baik di bumi maupun di neraka Konsep Tuhan Kaum Pluralis Kaum pluralis berpandangan bahwa agama adalah ekspresi budaya yang relatif sifatnya. Maka tak masalah menurut mereka jika umat Islam sesekali menyebut Tuhannya dengan Yahweh, God,Lord, atau Yesua. Toh muaranya tetap pada satu Tuhan. Sedangkan di kalangan penganut agama Kristen, terjadi perdebatan mengenai sebutan untuk Tuhan. Seperti kata “Yesus” diubah menjadi “Yesua” yang dilakukan oleh kelompok Kristen yang menyebut dirinya “Jaringan Gereja-gereja 2 Pengagung Nama Yahweh”. 2 Kelompok ini juga mengubah kata Pengagung Nama Yahweh” Kelompok ini juga mengubah kata“Tuhan” menjadi “Yahwe”. Dalam agama Yahudi ada sebutan Lata Uzza, Hubal, disamping sebutan untuk Allah sendiri. Gejala ‘spekulas teologis’ semacam ini terjadi oleh sebab tak ada sumber yang otentik tentang kebenaran konsep dan nama Tuhan. Yang terjadi adalah dugaan-dugaan yang tak menghasilkan keyakinan sama sekali Bagi umat Islam, penyebutan nama Tuhan yang bersifat spekulatif tentu sangat bermasalah. Sebab, hal ini bisa mengaburkan konsep tauhid Islam. Penyebutan kata “Allah” di dalam Al-Qur’an menandakan bahwa penyematan nama untuk Dzat Yang Maha Kuasa haruslah bersumber dari Allah sendiri dengan sifat-sifat yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Dengan berdasar pada sumber yang otentik akan mencegah spekulasi akal. Konsep Tuhan dalam Islam juga menegaskan bahwa jalan menuju Tuhan hanya satu, yakni Islam. Jika tidak maka tak mungkin ada do’a, ihdinash shirathal mustaqim (Tunjukilah kami jalan yang lurus)

Published with Blogger-droid v1.7.4

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda